Rank & Visitors


ShoutMix chat widget

Rabu, 12 Mei 2010

Banyak Siswa tidak Lulus UN Bahasa Indonesia

Semarang, CyberNews. Dari enam mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional (UN), bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang paling banyak membuat siswa tidak lulus UN.

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kota Semarang, ada 733 siswa SMA/MA/SMK harus mengulang mata pelajaran ini dalam UN ulangan 10-14 Mei mendatang.

Menurut Ketua Panitia UN Kota Semarang, Bunyamin, pada mapel ini tidak ada siswa yang berhasil mendapat nilai sepuluh. Banyaknya siswa yang gagal pada mapel bahasa Indonesia disebabkan karena alternatif jawaban yang ada hampir mirip dengan yang benar.

Pengecohan jawaban membuat siswa banyak yang keliru dalam menjawab. "Pengecohannya hampir mirip dengan jawaban yang benar. Maka dari itu butuh kecermatan dan ketelitian dalam memahami soal, serta butuh pendalaman lebih dan pelatihan soal berulang," katanya.

Selain bahasa Indonesia, mapel lain yang banyak membuat siswa gagal UN adalah bahasa Inggris dengan 566 peserta, dan matematika dengan 494 peserta. Kemudian fisika 100 peserta, biologi 175 peserta, kimia 64 peserta, sosiologi 175 peserta, geografi 148 peserta, ekonomi 76 peserta, antropologi 11 peserta, sastra Indonesia 3 peserta, bahasa asing 15 peserta, fikih 4 peserta, hadis 3 peserta, tafsir 3 peserta, dan teori kejuruan 202 peserta.

Jadwal UN ulangan untuk semua program jurusan sama dengan UN utama yakni hari pertama bahasa Indonesia, antropologi, biologi dan sosiologi, hari kedua bahasa Inggris, hari ketiga matematika, hari keempat fisika, sastra Indonesia dan ekonomi, dan hari terakhir bahasa asing, kimia, dan geografi.

"Soal akan datang dari PT Pura Barutama Kudus H-2. Soal yang akan diujikan standarnya sama dengan UN utama dan UN susulan. Semua dari BSNP. Tidak ada perbedaan kulaitas atau bobot," jelas Bunyamin.

Dari 1.455 siswa yang dinyatakan tidak lulus UN seluruhnya ikut serta dalam UN ulangan. Bila pihak sekolah keliru dalam melaporkan berapa jumlah siswa yang ikut UN ulangan, Disdik telah memiliki data berapa jumlah siswa dan secara otomatis mengikutkan mereka. "Tapi nanti saat pelaksanaannya mereka datang atau tidak, kami belum tahu," imbuhnya.

Ditambahkan, pada umumnya siswa tidak lulus pada satu mapel saja, tapi ada juga yang lebih. Bagi siswa yang nilainya masih di bawah rata-rata 5,5, boleh mengulang semua mapel. Namun nilai yang dimasukkan nanti adalah nilai yang paling tinggi.

"Sejauh ini kami masih melakukan koordinasi dengan MKKS dan ketua sub rayon dimana UN ulangan akan diselenggarakan. Rencananya akan diselenggarakan di dua tempat," kata dia.

( Fani Ayudea /CN13 )
Read more »

Senin, 10 Mei 2010

Rayakan Kelulusan, Zaim Tewas di Sungai

KUDUS, KOMPAS.com — Seorang siswa MTs Negeri 01 Kudus tewas tenggelam saat merayakan kelulusan bersama teman-temannya dengan cara mandi di aliran Sungai Kaligelis di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Minggu (9/5/2010).

Menurut Atok Darmobroto selaku Kasi Linmas pada Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kabupaten Kudus, korban tewas bernama Muh Zaim Muhyinudin (15), warga Kecamatan Kaliwungu tersebut, sempat terseret hingga ratusan meter dari tempat korban mandi bersama teman-temannya.

Peristiwa naas tersebut berawal ketika korban bersama sepuluh temannya ingin merayakan kelulusan sekolah dengan cara pergi ke Pegunungan Rahtawu untuk berenang di sungai.

"Sampai di lokasi kejadian, sekitar pukul 11.30, korban mandi di sungai dengan dua temannya, yakni Alif Wildan (15) dan Muh Naufal (15)," ujar Atok, Senin (10/5/2010).

Awalnya, sejumlah warga setempat memperingatkan korban dan teman-temannya untuk mengurungkan niatnya karena di lokasi tersebut sering terjadi korban tenggelam yang berakhir dengan kematian. Namun, ketiga anak tersebut tidak mengindahkan.

Beberapa saat setelah berenang, tiba-tiba tubuh korban terseret arus. Teman korban, Alif Wildan dan Muh Naufal, langsung memberikan pertolongan. Namun, keduanya tidak kuat menahan tubuh korban.

"Kedua temannya itu memang sempat memegangi tubuh korban, tetapi kuatnya arus akhirnya terlepas dan terbawa arus air," ujarnya.

Kedua teman korban kemudian melakukan pencarian dengan meminta bantuan warga setempat yang saat itu masih bekerja di sekitar lokasi kejadian.

Sebagian warga melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gebog dan Tim Satlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Kabupaten Kudus. Selang beberapa menit, petugas datang ke lokasi dan langsung melakukan penyisiran.

Setelah satu jam pencarian, tubuh korban akhirnya ditemukan sekitar 200 meter dari lokasi kejadian. Setelah ditemukan, jenazah korban dibawa ke Puskesmas Gebog untuk divisum.

Dari pemeriksaan medis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Namun, pihak keluarga sempat mengajukan permohonan visum ulang karena tidak percaya dengan hasil di puskesmas.

Jenazah korban anak pertama dari dua bersaudara pasangan Puryoto (45) dan Alfi Sa’adah (40) itu divisum di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus dengan hasil visum yang hampir sama dengan visum pertama. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

Korban dinyatakan meninggal karena kehabisan oksigen saat tenggelam dan terseret arus air sungai.

Berdasarkan data Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Kudus, kejadian ini merupakan kejadian kali keempat, mengingat arus air di aliran sungai tersebut cukup deras.

Data korban meninggal akibat tenggelam di sungai selama Januari hingga Mei 2010, menunjukkan 11 korban dengan didominasi pelajar yang berenang tanpa mengindahkan kondisi arus sungai.

Kepala MTs Negeri 1 Kudus Nur Salim menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya salah seorang siswa yang seharusnya bisa meneruskan sekolah ke jenjang berikutnya.

"Perwakilan sekolah bersama beberapa siswa ikut melayat ke rumah duka hari ini karena pemakaman dilakukan pada siang hari sekitar pukul 14.00," ujarnya.

Terkait informasi bahwa siswanya itu merayakan kelulusan, dia mengaku tidak mengetahui. "Sebelumnya, siswa kelas IX memang diliburkan pada Sabtu seusai pengumuman kelulusan ujian nasional," ujarnya.
Read more »

Sabtu, 08 Mei 2010

Tingkat Kelulusan UN SMP/MTs di Kudus Mencapai 92,16 Persen

KUDUS--MI: Tingkat kelulusan Ujian Nasioanl (UN) SMP, MTs, dan SMP Terbuka di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencapai 92,16 persen dari jumlah peserta UN sebanyak 13.662 pelajar.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kudus Sujatmiko melalui Kasubag Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan Dian Vitayani, di Kudus, Jumat (7/5), angka kelulusan UN di Kudus masih bisa bertambah karena 1.071 pelajar yang belum berhasil dalam UN sebelumnya, bisa mengikuti ujian ulang pada 17-20 Mei 2010.

Ia mengatakan, tingkat kelulusan untuk siswa SMP mencapai 92,99 persen dari jumlah peserta sebanyak 9.647 pelajar, MTs kelulusannya 92,96 persen dari 6.549 pelajar, dan SMP Terbuka kelulusannya 25,9 persen dari 166 pelajar.

Adapun sejumlah sekolah yang mendapatkan persentase kelulusannya 100 persen, yakni untuk sekolah negeri hanya diraih SMP 1 Jati, sedangkan sekolah swasta diraih sembilan sekolah.

Sebanyak sembilan sekolah swasta yang lulus 100 persen tersebut, yakni SMP Al Islah, SMP Bhakti Praja Gebog, SMP IT As Syaidiyah, SMP Istiqlal, SMP Keluarga, SMP Masehi, SMP Muhammadiyah 3, SMP Nawakartika, dan SMP PGRI Jati.

Ia mengatakan, jumlah pelajar SMP yang mengikuti ujian nasional tahun ini sebanyak 13.662 pelajar, SMP sebanyak 6.947 pelajar, MTs sebanyak 6.549 pelajar, dan SMP Terbuka sebanyak 166 pelajar dengan tingkat kelulusan 92,16 persen.

"Tingkat kelulusan di Kudus masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata kelulusan di Jateng sebesar 85,99 persen atau 440.729 pelajar," ujarnya.

Sedangkan persentase siswa mengulang di Kudus sebanyak 7,84 persen, kata dia, lebih rendah dibanding rata-rata di Jateng karena mencapai 14,01 persen atau 71.805 pelajar.

"Pengumuman kelulusan diserahkan kepada masing-masing sekolah. Diharapkan bisa memilih cara yang lebih baik agar siswa yang harus mengulang ujian tetap memiliki semangat mempersiapkan ujian ulang nanti," ujarnya.

Untuk itu, menurut dia, masing-masing sekolah diingatkan untuk mempersiapkan siswanya menghadapi ujian ulang agar belajar tekun supaya lulus. (Ant/as/OL-02)

Sumber : Media Indonesia.com
Read more »

 
Cheap Web Hosting | Top Web Hosts | Great HTML Templates from easytemplates.com.